
Mammoth Adalah Genus Hewan Purba Pada Zaman Pleistosen
Mammoth Adalah Genus Hewan Purba Yang Termasuk Dalam Keluarga Gajah
Wisata Candi Tegowangi Terletak Di Desa Tegowangi, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Adalah Salah Satu Peninggalan Budaya Hindu-Buddha. Candi ini di bangun ketika akhir abad ke-14, tepatnya pada masa Kerajaan Majapahit, sebagai lambang penghormatan terhadap Bhre Matahun. Meskipun ukurannya cenderung kecil di bandingkan candi-candi lain di Jawa keindahan filosofi yang terdapat di dalamnya menjadikannya wisata yang unik. Tidak hanya itu Objek wisata ini juga bagian warisan budaya yang mengandung banyak cerita. Lokasinya yang di kelilingi suasana pedesaan yang tenang menambah daya tarik untuk para wisatawan. Untuk menjangkau candi ini, pengunjung dapat memakai kendaraan pribadi atau umum dari Kota Kediri, dengan perjalanan sekitar 30 menit.
Struktur utama candi ini mirip persegi dengan tinggi sekitar 4,35 meter dan berdiri di atas alas batu yang kokoh. Relief-relief yang terpahat di dinding candi menggambarkan kisah-kisah Mahabharata terutama cerita Sudamala yang mengisahkan proses penyucian Dewi Uma. Kisah ini di yakini melambangkan tahap penyucian jiwa manusia. Relief-relief tersebut di pahat dengan sangat detail dan halus, menunjukkan tingkat keahlian para seniman pada waktu itu. Sayangnya, bagian atas candi tidak utuh karena kemungkinan besar telah runtuh karena usia atau faktor alam lainnya. Namun, walaupun dalam kondisi tidak sempurna, keindahan Wisata Candi Tegowangi tetap memikat para pengunjung. Candi Tegowangi bukan hanya tempat wisata, namun juga cerminan perjalanan peradaban bangsa Indonesia.
Keberadaannya mengingatkan kita pada kewajiban menjaga dan melestarikan warisan budaya agar terus menjadi contoh dan edukasi. Jadi, apabila anda berkesempatan mengunjungi Kediri, jangan lewatkan kesempatan merasakan pesona unik dan bersejarah dari Candi Tegowangi. Selain keindahan desainnya, Candi Tegowangi juga mempunyai nilai edukasi yang penting. Pengunjung bisa belajar tentang sejarah Kerajaan Majapahit, sistem kepercayaan masyarakat pada waktu itu, serta seni dan budaya tradisional Jawa. Situs ini kerap di datangi oleh para peneliti, pelajar, dan wisatawan.
Candi Tegowangi merupakan salah satu peninggalan sejarah Hindu-Buddha yang berada di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Di bangun sekitar akhir abad ke-14, candi ini erat hubungannya dengan Kerajaan Majapahit. Yang merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara. Keberadaan candi ini menjadi bukti kejayaan budaya dan seni pada waktu itu, sekaligus mempunyai nilai spiritual yang mendalam. Menurut para sejarawan, Candi Tegowangi di bangun sebagai perwujudan penghormatan kepada Bhre Matahun, seorang bangsawan Majapahit yang meninggal dunia. Fungsi utama candi ini ialah sebagai tempat untuk menjalankan upacara Sraddha. Yakni ritual penyucian roh yang di lakukan 12 tahun setelah seseorang meninggal dunia.
Hal ini memperlihatkan pentingnya konsep penyucian jiwa dalam kepercayaan Hindu pada masa itu. Mengenal Wisata Candi Tegowangi Dari Sejarahnya relief-relief yang terdapat di Candi Tegowangi menceritakan kisah “Sudamala” dari Mahabharata. Yang menjelaskan perjalanan penyucian Dewi Uma menjadi Dewi Parwati kembali. Cerita ini penuh dengan simbolisme yang berhubungan dengan pembersihan dan pemulihan keseimbangan dalam kehidupan manusia. Secara arsitektur, Candi Tegowangi mempunyai bentuk persegi dengan ukuran dasar sekitar 11,2 x 11,2 meter dan tinggi sekitar 4,35 meter. Meskipun bagian atas candi telah runtuh, struktur fondasinya yang kokoh masih berdiri dengan megah. Relief pada dinding candi memberikan detail ukiran yang sangat halus dan rumit, menggambarkan keahlian para seniman Majapahit.
Selain itu, candi ini juga di kelilingi oleh sejumlah artefak seperti arca Durga, Ganesha, dan Nandi. Yang semakin menguatkan identitas Hindu candi ini. Penemuan Candi Tegowangi sendiri menjadi aspek penting dalam studi arkeologi dan sejarah Nusantara. Para peneliti mempercayai bahwa candi ini bukan hanya berguna sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai pusat pendidikan spiritual dan budaya. Berkat keberadaannya, kita bisa melihat bagaimana kepercayaan, seni, dan filosofi hidup pada masa Majapahit tertanam dalam setiap detail candi. Saat ini, Candi Tegowangi menjadi salah satu tujuan wisata budaya yang menarik di Kediri.
Relief yang terukir di Candi Tegowangi merupakan salah satu daya tarik utama yang sarat akan nilai sejarah, seni, dan filosofi. Cerita Di Balik Relief Yang Terukir ini mencerminkan kisah epik Mahabharata. Khususnya lakon Sudamala, yang berhubungan erat dengan konsep penyucian jiwa dalam tradisi Hindu. Melalui relief ini, kita bisa mengetahui bagaimana masyarakat Majapahit memandang kehidupan, kematian, dan harmoni dalam kehidupan.
Kisah Sudamala sendiri berpusat pada Sadewa, salah satu dari Pandawa Lima, yang mempunyai tugas untuk menyucikan Dewi Uma dari kutukan. Dalam cerita ini, Dewi Uma di kutuk menjadi sosok raksasa bernama Durga karena melanggar aturan para dewa. Untuk mengakhiri kutukan tersebut, Sadewa harus melewati serangkaian tugas yang penuh rintangan. Relief di Candi Tegowangi mencerminkan adegan-adegan penting dari perjalanan ini. Seperti pertemuan Sadewa dengan Durga, ritual penyucian, sampai kembalinya Durga menjadi Dewi Parwati, lambang keindahan dan kesucian.
Relief ini bukan hanya menggambarkan cerita mitologi, namun juga menyampaikan pesan mendalam mengenai pembersihan diri. Dalam kepercayaan Hindu, Sudamala merupakan lambang penyucian roh dan peralihan dari ketidakseimbangan menuju harmoni. Hal ini sejalan dengan kegunaan Candi Tegowangi sebagai tempat melangsungkan upacara Sraddha. Ritual yang di lakukan untuk membersihkan arwah seseorang setelah meninggal. Melalui relief Sudamala, candi ini mengajarkan vitalnya menjaga keseimbangan dalam hidup dan hubungan manusia dengan alam semesta.
Sebagai salah satu warisan budaya Hindu-Buddha dari masa Kerajaan Majapahit, Candi Tegowangi mempunyai nilai sejarah, seni, dan spiritual yang tinggi. Menyadari pentingnya candi ini sebagai bagian dari identitas budaya bangsa, pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya. Upaya Menjaga Objek Ini Oleh Pemerintah untuk menjaga dan melestarikan Candi Tegowangi agar tetap dapat di rasakan oleh generasi mendatang.
Upaya pelestarian di awali dengan penetapan Candi Tegowangi sebagai cagar budaya yang di proteksi oleh undang-undang. Perlindungan hukum ini memberikan dasar yang kuat dalam mencegah perusakan, pencurian, atau pemakaian lahan candi untuk kepentingan lain. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 mengenai Cagar Budaya menjadi pegangan utama bagi pemerintah dalam menjaga kelestarian situs bersejarah ini. Selain itu, pemerintah daerah Jawa Timur juga memberikan sorotan khusus terhadap situs ini lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengawasan candi.
Langkah nyata pelestarian melibatkan restorasi dan konservasi struktur candi. Pemerintah berkolaborasi bersama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur untuk melaksanakan pemeliharaan rutin. Seperti membersihkan lumut, memperbaiki bagian yang rusak, dan memastikan struktur candi tetap seimbang. Upaya ini di buat dengan hati-hati supaya tidak merusak keaslian bangunan dan relief yang menjadi ciri khas candi. Selain itu, proses dokumentasi juga di ambil untuk mencatat kondisi terkini candi sebagai bahan referensi di masa depan. Itulah tadi pemaparan mengenai Wisata Candi Tegowangi.