Menjelang Pilkada Riau 2024, survei terbaru mengisyaratkan persaingan ketat antara tiga pasangan calon gubernur. Menilik Elektabilitas Calon Gubri Jelang Pilkada Riau 2024 Terkini yakni Syamsuar-Mawardi Saleh, Abdul Wahid-SF Hariyanto, dan M. Nasir-Wardan. Berdasarkan survei Trust Indonesia, pasangan Syamsuar-Mawardi terdepan dengan elektabilitas sebesar 43,9 persen. Di sokong oleh 38,3 persen “strong voters” atau pemilih yang telah oke pada pilihan mereka. Elektabilitas yang tinggi ini mayoritas di sebabkan karena popularitas Syamsuar sebagai gubernur petahana. Yang berhasil menggaet perhatian masyarakat lewat kebijakan pembangunan infrastruktur dan program peningkatan ekonomi daerah.
Di posisi kedua, pasangan Abdul Wahid-SF Hariyanto memperoleh elektabilitas sebesar 35,2 persen dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Dukungan kepada pasangan ini terlihat kuat di golongan pemilih muda dan komunitas berlatarbelakang agama. Strategi kampanye mereka yang konsentrasi pada pemberdayaan masyarakat lewat media sosial dan percakapan dengan komunitas akar rumput. Di nilai efektif dalam meraih pemilih yang masih ragu. Selain itu, agenda Wahid yang berfokus dengan isu pendidikan dan pembangunan sosial telah menggaet atensi dari sejumlah kelompok di perkotaan. Dengan basis pendukung yang terus berkembang, pasangan ini di nilai sebagai kompetitor kuat untuk petahana dalam Pilkada mendatang.
Pasangan ketiga, M. Nasir dan Wardan, menduduki posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 23,8 persen. Meskipun lebih rendah dari pada dua kandidat lainnya, pasangan ini mempunyai sokongan yang signifikan di daerah pedesaan. Terutama dari golongan industri dan sektor-sektor yang menitikberat pada pemanfaatan sumber daya setempat. Kampanye mereka mayoritas berkonsentrasi pada pengembangan daerah perdesaan dan optimalisasi sumber daya alam. Yang di harapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Sementara itu, KPU Riau dan berbagai lembaga survei memperkirakan bahwa pemilih “swing” akan menjadi inti dalam menentukan hasil Pilkada ini. Meski Syamsuar-Mawardi terdepan, tingginya jumlah pemilih yang belum memastikan pilihan yang mencapai sekitar 27,9 persen. Dalam survei terkini membuka kesempatan untuk pasangan lainnya agar terus meningkatkan elektabilitas.
Kesiapan KPU Saat Ini
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau telah melakukan berbagai upaya untuk Pilkada serentak 2024, yang akan di langsungkan pada 27 November. Dengan agenda besar ini, KPU Riau bekerja keras memastikan semua tahapan berjalan baik dan sesuai aturan. Kesiapan KPU Saat Ini yang di lakukan meliputi pelantikan 80.360 anggota KPPS yang ada di 11.480 Tempat. KPPS di lantik setelah menjalani tahapan seleksi ketat, dan mereka akan bertugas mulai awal November hingga 8 Desember 2024. Selain itu, KPPS mendapatkan pelatihan (bimbingan teknis) yang mencakup bidang integritas, netralitas, dan pemahaman tugas untuk menjaga suara rakyat.
Di sisi teknis, KPU Riau juga menyediakan logistik, misalnya surat suara dan alat pemungutan. Yang telah di salurkan ke sejumlah daerah. Anggaran pelaksanaan Pilkada telah di persiapkan, termasuk dana hibah dari pemerintah sebesar Rp133 miliar. Yang di harapkan memenuhi kebutuhan untuk melaksanakan seluruh tahapan Pilkada. KPU bekerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder untuk memastikan melaksanakan proses ini. Termasuk koordinasi dengan Bawaslu untuk pemantauan ketat, serta pihak keamanan untuk menjaga kondusifitas saat pemilihan berlangsung.
Dalam upaya meningkatkan jumlah pemilih, KPU Riau telah melaksanakan sosialisasi lewat maskot Pilkada Riau. Yaitu “Radi dan Rida,” yang menyimbolkan demokrasi adil dan aman. Selain itu, mereka juga merilis jingle “Riau Beradab” sebagai alat kampanye. Melalui sejumlah inisiatif sosialisasi ini, KPU berharap masyarakat ikut aktif dan memilih secara sadar. KPU juga mendorong peran aktif media dan organisasi masyarakat supaya turut menyebarkan informasi yang positif dan akurat.
Tanggapan Masyarakat Riau Dalam Memilih Pemimpin
Menjelang Pilkada Riau 2024, tanggapan masyarakat dalam memilih calon pemimpin sangat beragam. Menggambarkan level kesadaran politik yang semakin tinggi di kelompok pemilih. Banyak masyarakat yang kini lebih waspada dalam memilih, mengingat krusialnya pemimpin yang bisa menghadapi sejumlah rintangan seperti kemiskinan. Riau yang kaya dengan sumber daya alam tapi menghadapi berbagai masalah sosial-ekonomi, mendesak masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjatuhkan pilihan. Mereka cenderung melihat rekam jejak calon dalam memegang pemerintahan dan keseriusan calon untuk menyelesaikan isu-isu utama.
Salah satu hal yang mencolok ialah kesadaran tentang pentingnya pemimpin yang bernilai dan tidak gampang terpengaruh dengan isu politik praktis. Sejumlah masyarakat memperlihatkan kecenderungan untuk memilih calon yang bukan hanya berkonsentrasi pada kampanye visual. Seperti baliho atau iklan besar, namun lebih pada substansi dan pengalaman yang bisa di andalkan. Dalam masa sanggah yang di buka oleh KPU sejumlah warga Riau telah memberi tanggapan dan kritik terhadap calon. Yang mereka nilai kurang memenuhi kriteria. Seperti adanya peluang penyalahgunaan jabatan atau janji yang tidak nyata.
Secara umum, walaupun terdapat tantangan-tantangan tersebut, masyarakat Riau terlihat semakin jeli dalam menentukan calon yang bisa membawa perubahan real. Banyak yang berharap supaya gubernur yang terpilih nantinya dapat membuat provinsi ini keluar dari problem besar yang ada. Seperti pengangguran, ketimpangan sosial, dan kerusakan lingkungan. Tanggapan Masyarakat Riau Dalam Memilih Pemimpin memperlihatkan harapan akan adanya pemerintahan yang lebih terbuka dan bertanggungjawab. Yang bukan sekedar berbicara tentang program pembangunan, namun juga menunjukkan niat dalam mengimplementasikan janji-janjinya. Itulah tadi berita mengenai Jelang Pilkada Riau 2024.