Diesel Modern: Apakah Masih Relevan Di Era Elektrifikasi?
Diesel Modern Menjadi Sorotan Di Tengah Perubahan Besar-Besaran Dunia Otomotif

Tijjani Reijnders Pada Musim Panas 2025 Mengambil Langkah Besar Dengan Manchester City Yang Di Latih Pep Guardiola. Kepindahan ini bukan sekadar transfer biasa. Ini adalah pergeseran karier penting dari salah satu ikon baru di Serie A menuju proyek ambisius di Etihad Stadium.
Reijnders, yang baru semusim memperkuat Milan sejak didatangkan dari AZ Alkmaar, tampil luar biasa sepanjang musim 2024–2025. Ia menjadi sosok vital di lini tengah Rossoneri dengan gaya bermain box-to-box yang energik dan kreatif. Konsistensinya membuatnya dinobatkan sebagai salah satu gelandang terbaik Serie A dan masuk ke dalam Tim Terbaik Liga. Tak heran jika Milan sempat memperpanjang kontraknya hingga 2030. Namun, takdir berkata lain.
Kegagalan AC Milan lolos ke kompetisi Eropa menjadi pemicu penting dalam keputusan Reijnders. Ambisinya bermain di level tertinggi, terutama di Liga Champions dan ajang bergengsi seperti Piala Dunia Antarklub, tak bisa dibendung. Di sisi lain, Manchester City sedang mencari penyegaran lini tengah menyusul kepergian Kevin De Bruyne dan rentannya kebugaran beberapa pemain senior Tijjani Reijnders.
Pep Guardiola, pelatih yang dikenal sangat selektif dalam merekrut pemain, melihat Reijnders sebagai bagian penting dalam proyek pembaruan skuadnya. Menurut sejumlah laporan, Guardiola secara pribadi memantau performa Reijnders di Milan dan mendapat rekomendasi langsung dari Ronald Koeman, pelatih Timnas Belanda. City pun bergerak cepat dan menyelesaikan transfer senilai sekitar €55–70 juta, angka yang mencerminkan betapa pentingnya Reijnders dalam rencana jangka panjang klub. Kepindahan ini juga membawa Reijnders ke panggung yang lebih besar. Ia kini akan berhadapan dengan intensitas Premier League, tekanan tinggi Etihad Stadium, serta tuntutan sistem Guardiola yang kompleks namun sangat efektif Tijjani Reijnders.
Kepindahan Tijjani Reijnders ke Manchester City pada bursa transfer musim panas 2025 langsung memantik reaksi besar dari para penggemar The Citizens. Di media sosial, forum suporter, hingga kanal diskusi daring, nama Reijnders mendadak menjadi topik hangat. Mayoritas fans menyambut kehadiran gelandang asal Belanda ini dengan optimisme, meski sebagian lainnya masih menyimpan pertanyaan soal konsistensi dan adaptasi di Premier League.
Bagi pendukung yang aktif mengikuti sepak bola Eropa, Reijnders bukan nama asing. Para Fans Sangat Mengenal Betul Kontribusinya Di AC Milan. Kemampuannya dalam mengalirkan bola, visi permainan yang tajam, dan stamina luar biasa membuatnya digadang-gadang sebagai pengganti ideal untuk Kevin De Bruyne yang semakin menua. Beberapa fans bahkan menyebut gaya main Reijnders sebagai “campuran Yaya Touré dan İlkay Gündoğan,” dua nama besar yang pernah menjadi motor di lini tengah City.
Di platform seperti X (Twitter) dan Reddit, banyak komentar bernada positif muncul tak lama setelah pengumuman resmi dari klub. “Finally, someone who can carry the midfield with energy and technique,” tulis akun @CityForever. Sementara itu, akun @BlueSkyLad menambahkan, “Guardiola doesn’t buy players without purpose. If Pep wants Reijnders, he must see something special.”
Namun, tak semua komentar bernada optimistis. Sebagian fans masih menaruh keraguan, mengingat adaptasi dari Serie A ke Premier League tidak selalu mulus. “He’s good, but can he handle the intensity of our pressing game and play under pressure week in, week out?” tulis akun @MCRSoul. Kekhawatiran ini wajar, mengingat tak semua pemain luar Inggris bisa langsung beradaptasi dengan tempo cepat dan fisik keras Premier League. Meski begitu, secara umum aura positif mendominasi.
Transfer Tijjani Reijnders Ke Manchester City Bukan Sekadar Perekrutan Biasa, melainkan bagian dari rencana jangka panjang klub untuk menyegarkan lini tengah dan menjaga dominasi di level domestik maupun Eropa. Dari pernyataan-pernyataan resmi yang disampaikan oleh pihak klub, jelas bahwa ekspektasi terhadap Reijnders sangat tinggi.
Direktur olahraga Manchester City, Txiki Begiristain, menyambut kedatangan Reijnders dengan penuh antusias. Dalam rilis resmi klub, ia menyebut bahwa Reijnders adalah pemain dengan karakteristik lengkap yang sesuai dengan filosofi permainan City. “Tijjani adalah pemain dengan teknik luar biasa, ketenangan saat menguasai bola, dan etos kerja tinggi. Ia cocok dengan gaya sepak bola menyerang dan penguasaan bola yang kami terapkan,” ujar Txiki.
Selain itu, manajemen juga memandang Reijnders sebagai investasi strategis menyusul mulai menurunnya performa dan kebugaran beberapa gelandang senior. Dengan usia 26 tahun dan pengalaman internasional di klub serta timnas Belanda, Reijnders dianggap matang namun masih memiliki ruang besar untuk berkembang di bawah bimbingan Pep Guardiola.
Guardiola sendiri dikabarkan sangat menyukai gaya main Reijnders yang fleksibel, mampu beroperasi sebagai gelandang tengah, menyerang, bahkan bertahan. Pelatih asal Spanyol itu mengungkapkan keyakinannya bahwa Reijnders bisa menjadi “pengatur tempo” baru yang krusial dalam ritme permainan City. “Kami melihat dirinya sebagai pemain yang akan tumbuh besar bersama kami. Ia punya kecerdasan taktis, daya jelajah, dan kemampuan membaca permainan yang kuat. Itu semua sangat penting untuk sistem kami,” ujar Guardiola dalam wawancara eksklusif dengan CityTV. Lebih jauh, City berharap Reijnders bisa langsung tampil di ajang besar seperti Piala Dunia Antarklub yang akan digelar dalam waktu dekat.
Tijjani Reijnders adalah Gelandang Modern Yang Menggabungkan Teknik, Mobilitas, Dan Kecerdasan Taktis. Pemain kelahiran 29 Juli 1998 ini tampil mencolok selama musim 2024–2025 bersama AC Milan dan menjadi pusat perhatian klub-klub top Eropa, termasuk Manchester City yang akhirnya berhasil memboyongnya ke Etihad Stadium.
Dari sisi statistik, Reijnders mencatatkan performa yang sangat solid. Dalam 48 pertandingan di semua kompetisi musim lalu, ia mencetak 8 gol dan menyumbangkan 10 assist. Catatan ini tergolong impresif mengingat perannya bukan sebagai gelandang serang murni, melainkan lebih sering bermain sebagai gelandang tengah atau box-to-box. Ia juga mencatatkan rata-rata 2,1 umpan kunci per laga dan tingkat akurasi umpan sebesar 90%, menempatkannya di antara gelandang paling efektif dalam hal distribusi bola di Serie A.
Maka kemudian dari pada tu salah satu kekuatan utama Reijnders adalah kemampuannya menjaga tempo permainan. Ia sangat tenang dalam penguasaan bola, bahkan saat ditekan oleh lawan. Dengan tinggi badan 185 cm, ia juga mampu berkontribusi dalam duel udara dan memenangkan rata-rata 4,3 duel per laga. Kemampuannya dalam menahan bola di tengah tekanan membuatnya menjadi jembatan ideal antara lini belakang dan lini serang.
Maka kemudian dari pada tu Reijnders dikenal memiliki stamina luar biasa. Sehingga sangat cocok bermain dalam sistem yang menuntut mobilitas tinggi seperti milik Pep Guardiola. Ia mampu menjelajah seluruh area lapangan, membantu pertahanan, sekaligus turut membangun serangan. Dari segi defensif, Reijnders mencatatkan rata-rata 2,7 tekel dan 1,4 intersep per laga, menandakan kemampuannya yang tak hanya ofensif, tetapi juga tangguh saat bertahan Tijjani Reijnders.