Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern
Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern

Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern

Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern
Piercing Menjadi Sebuah Gaya Model Zaman Modern

Piercing Atau Tindik Kini Telah Berkembang Menjadi Bagian Dari Tren Fashion Yang Semakin Populer Di Era Modern. Dulunya piercing lebih sering di kaitkan dengan budaya tradisional atau simbol spiritual dalam berbagai peradaban. Misalnya seperti suku-suku di Afrika, India dan Amerika Selatan. Seiring berkembangnya zaman kini lebih di anggap sebagai ekspresi diri dan bagian dari gaya hidup urban. Makanya banyak orang terutama kalangan muda menggunakannya sebagai cara untuk menunjukkan identitas mereka atau mengikuti tren fashion yang terus berubah. Apalagi area tubuh yang di tindik pun semakin bervariasi mulai dari telinga, hidung, bibir, lidah, hingga yang lebih ekstrem.

Kini tren Piercing semakin berkembang seiring dengan pengaruh dari dunia hiburan, selebriti, dan media sosial. Banyak artis, model dan influencer yang mempopulerkan berbagai jenis tindikan yang membuatnya semakin di terima secara luas oleh masyarakat. Tidak hanya sebatas aksesori melainkan juga di anggap sebagai bentuk seni tubuh (body art) yang memberikan kesan unik dan menarik. Berbagai jenis perhiasan untuk piercing seperti cincin, studs, atau barbell kini hadir dalam desain yang lebih elegan dan modern. Sehingga akan cocok di padukan dengan berbagai gaya busana. Hal inilah yang membuatnya tidak lagi di anggap sebagai simbol pemberontakan melainkan lebih sebagai bagian dari fashion.

Jadi meskipun semakin di terima di berbagai kalangan tetap saja harus mempertimbangkan aspek kesehatan dan perawatan yang tepat. Karena proses tindik harus di lakukan oleh profesional dengan standar kebersihan yang tinggi untuk menghindari risiko infeksi atau komplikasi lainnya. Apalagi perawatan setelah tindik sangat penting untuk memastikan area yang di tindik tetap bersih dan bebas dari iritasi. Karena dengan perawatan yang benar akan menjadi bagian dari gaya hidup modern yang tidak hanya stylish dan juga aman dan nyaman.

Awal Mula Adanya Piercing

Katanya piercing atau tindik telah ada sejak ribuan tahun lalu dan menjadi bagian dari berbagai budaya di dunia. Nah Bukti Awal Mula Adanya Piercing menunjukkan bahwa sudah di lakukan sejak zaman Mesir Kuno sekitar 5.000 tahun yang lalu. Pada saat itu tindik di gunakan sebagai simbol status sosial dan keagamaan. Para bangsawan dan firaun sering memakai anting besar pada daun telinga mereka untuk menunjukkan kekayaan dan kekuasaan. Selain di Mesir suku-suku di Afrika dan Amerika Selatan juga mempraktikkan tindik sebagai bagian dari ritual spiritual dan tradisi adat. Karena mereka percaya bahwa tindik di bagian tubuh tertentu dapat melindungi diri dari roh jahat atau membawa keberuntungan.

Kemudian di India tradisi tindik pada hidung sudah ada sejak abad ke-16 terutama di kalangan wanita. Tindik hidung di anggap memiliki manfaat kesehatan seperti membantu meredakan rasa sakit saat melahirkan. Sementara itu di suku-suku Afrika dan beberapa wilayah di Asia, tindik pada bagian tubuh tertentu melambangkan kedewasaan dan keberanian. Nah di Eropa praktik tindik mulai populer pada abad pertengahan khususnya di kalangan pelaut yang percaya dapat meningkatkan penglihatan mereka. Seiring berjalannya waktu piercing pun mulai berkembang dari sekadar simbol budaya menjadi bagian dari gaya hidup dan mode.

Selanjutnya pada abad ke-20 piercing juga mulai memasuki dunia modern sebagai bentuk ekspresi diri dan seni tubuh. Tren ini semakin berkembang pada tahun 1970-an dan 1980-an terutama di kalangan komunitas punk dan rock. Mereka menggunakan tindik sebagai bentuk pemberontakan terhadap norma sosial. Karena itulah seiring berjalannya waktu menjadi lebih di terima oleh masyarakat luas.

Proses Pemakaiannya

Selanjutnya untuk Proses Pemakaiannya harus di lakukan dengan hati-hati agar aman dan menghindari risiko infeksi. Tahapan pertama yang perlu di lakukan adalah memilih lokasi tindik dan jenis perhiasan yang akan di gunakan. Area tubuh yang umum di tindik antara lain telinga, hidung, bibir, lidah, dan alis. Sebelum prosedur di mulai, seorang profesional akan membersihkan area yang akan di tindik dengan antiseptik untuk memastikan tidak ada bakteri yang bisa menyebabkan infeksi. Setelah itu, mereka akan menandai titik tindik dengan tinta khusus agar hasilnya presisi dan sesuai dengan keinginan pelanggan.

Kemudian setelah titik tindik di tentukan maka prosesnya di lakukan menggunakan jarum steril atau alat khusus yang di sebut piercing gun. Nah untuk area yang lebih sensitif seperti lidah atau hidung biasanya di gunakan jarum hypodermic agar lebih presisi dan mengurangi rasa sakit. Proses ini hanya memerlukan waktu beberapa detik namun sensasi nyeri bisa berbeda-beda. Tentunya tergantung pada ketebalan kulit dan area tubuh yang di tindik. Setelah perhiasan di masukkan ke dalam lubang tindik selanjutnya di pastikan bahwa sudah terpasang dengan benar dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit.

Lalu setelah piercing selesai perawatan pasca tindik akan di lakukan untuk mencegah infeksi dan mempercepat penyembuhan. Biasanya akan di sarankan untuk membersihkan area tindik dengan larutan garam atau antiseptik ringan dua kali sehari. Jadi hindari menyentuh tindikan dengan tangan yang kotor dan jangan melepas perhiasan sebelum luka benar-benar sembuh. Waktu penyembuhan juga bervariasi tergantung pada lokasi tindik dan bisa berkisar dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Sehingga jika perawatannya baik maka akan tetap bersih, sehat dan bisa menjadi aksesori yang menambah gaya serta kepercayaan diri.

Risiko Penggunaannya

Nah meskipun sudah menjadi tren yang populer, setiap penggunaannya pasti memiliki berbagai risiko yang perlu di perhatikan. Salah satu Risiko Penggunaannya adalah infeksi akibat kebersihan yang kurang terjaga saat proses tindik atau dalam perawatannya. Infeksi bisa terjadi jika alat yang di gunakan tidak steril atau areanya sering di sentuh dengan tangan yang kotor. Gejalanya biasa meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri dan keluarnya cairan berwarna kekuningan dari luka tindik. Bahkan dalam beberapa kasus yang lebih parah bisa menyebar dan menyebabkan komplikasi serius yang memerlukan perawatan medis. Sehingga penting untuk memastikan bahwa tindik di lakukan oleh profesional yang menggunakan alat steril. Pastikan juga untuk menjaga kebersihan area tindik selama proses penyembuhan.

Kemudian reaksi alergi terhadap bahan perhiasan juga menjadi risiko yang umum terjadi. Beberapa orang memiliki kulit sensitif terhadap logam tertentu seperti nikel yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal atau pembengkakan. Untuk menghindari reaksi alergi di sarankan menggunakan perhiasan yang terbuat dari bahan hipoalergenik seperti titanium atau emas murni. Selanjutnya beberapa tindikan pada bagian tubuh tertentu seperti lidah atau bibir juga bisa menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi jika tidak berhati-hati saat menggunakannya. Dan risiko lainnya adalah kemungkinan terbentuknya keloid atau jaringan parut berlebih di area tindik. Jadi untuk mengurangi risiko ini wajib memastikan untuk memilih lokasi tindik yang tepat. Tentunya tetap mengikuti petunjuk perawatan dengan baik dan segera berkonsultasi jika muncul tanda-tanda komplikasi dari Piercing.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait