Diesel Modern: Apakah Masih Relevan Di Era Elektrifikasi?
Diesel Modern Menjadi Sorotan Di Tengah Perubahan Besar-Besaran Dunia Otomotif

Kuliner Opor Ayam Betawi Bukan Sekadar Makanan, Tetapi Bagian Dari Tradisi, Doa, Dan Kebersamaan Yang Lekat Dengan Nilai-Nilai Budaya. Secara umum, opor dikenal sebagai masakan berkuah santan yang gurih, berbahan dasar ayam yang dimasak perlahan dengan racikan rempah-rempah. Namun, opor ayam khas Betawi memiliki kekhasan yang membedakannya dari versi Jawa atau Sunda. Kuahnya cenderung lebih kental dan aromatik, dengan dominasi rasa kelapa, serai, dan kemiri yang kuat, serta warna kuning pucat yang berasal dari kunyit.
Menurut Mpo Sarifah, seorang juru masak tradisional di kawasan Condet, Jakarta Timur, yang mewarisi resep turun-temurun sejak tiga generasi, opor ayam Betawi menggunakan bahan-bahan yang dipilih secara cermat. “Ayam kampung selalu jadi pilihan utama karena lebih gurih. Santan harus dari kelapa tua yang diparut sendiri, bukan santan instan. Itu yang bikin beda rasa dan aromanya,” ungkapnya saat ditemui di dapur rumahnya Kuliner Opor.
Ritual di Balik Rasa
Opor ayam khas Betawi kerap hadir dalam perayaan besar, seperti Lebaran, Maulid Nabi, hingga acara khitanan. Penyajiannya hampir selalu bersanding dengan ketupat, semur daging, dan sambal goreng ati. Ini bukan kebetulan. Dalam kultur Betawi, makanan adalah bagian dari narasi sosial yang menyatukan keluarga dan komunitas.
“Dulu, kalau ada opor ayam di rumah, itu tandanya akan ada tamu atau perayaan. Rasanya bukan cuma di lidah, tapi juga di hati,” ujar Bang Zulkifli, budayawan Betawi yang aktif mengarsipkan tradisi kuliner di Yayasan Pelestari Budaya Betawi. Meskipun gaya hidup urban telah mengubah banyak aspek keseharian masyarakat Jakarta Kuliner Opor.
Tak semua masakan mampu menyentuh perasaan sekaligus menggugah selera. Namun, opor ayam khas Betawi adalah pengecualian yang sempurna. Dengan kuah santan yang lembut, kaya rempah, dan aroma yang menggoda, opor ini menyajikan pengalaman rasa yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membangkitkan nostalgia rumah dan kebersamaan keluarga.
Sejak sendok pertama, Rasa Gurih Langsung Menyapa Dengan Hangat. Santan kental yang digunakan dalam opor ayam Betawi memberikan tekstur halus yang melapisi lidah, menciptakan sensasi lembut yang khas. Ini bukan gurih biasa—ini gurih yang datang dari santan kelapa segar yang dimasak perlahan bersama rempah pilihan seperti kunyit, kemiri, jahe, dan serai.
Setiap bumbu dalam masakan ini memiliki peran penting. Kunyit memberi warna kekuningan yang cantik sekaligus aroma khas yang mengundang selera. Kemiri dan bawang merah memberikan rasa manis dan gurih alami, sementara serai dan daun salam menghadirkan aroma harum yang membuat siapa pun tergoda untuk mencicipinya.
Ayam yang digunakan pun tak sembarangan. Opor ayam khas Betawi umumnya menggunakan ayam kampung, yang dagingnya lebih kenyal, bertekstur, dan memiliki rasa lebih “berisi” dibanding ayam potong biasa. Daging ayam dimasak hingga empuk, menyerap bumbu hingga ke serat terdalamnya, sehingga setiap gigitan terasa begitu kaya dan menyatu dengan kuah.
Salah satu daya tarik opor ayam ini adalah kesederhanaannya yang penuh rasa. Tanpa perlu sambal atau pelengkap yang berlebihan, opor ayam Betawi sudah cukup memukau dengan rasa aslinya. Namun jika dipadukan dengan ketupat, semur daging, atau sambal goreng hati, cita rasanya makin meriah dan sempurna sebagai sajian hari raya.
Apa yang membuat opor ayam Betawi begitu istimewa adalah keseimbangan rasa. Tidak terlalu pedas, tidak terlalu manis, tidak pula terlalu asin semuanya harmonis.
Di Balik Kelezatan Kuliner Opor Ayam Khas Betawi Tersembunyi Potensi Ekonomi Yang Menjanjikan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor kuliner tradisional. Makanan ini bukan hanya simbol budaya, tetapi juga peluang bisnis yang dapat menciptakan lapangan kerja, menggerakkan rantai pasok lokal, hingga mendorong pariwisata kuliner Jakarta.
Permintaan terhadap makanan tradisional yang autentik semakin meningkat seiring dengan tren gaya hidup kembali ke lokal. Opor ayam Betawi, dengan cita rasanya yang khas dan bahan-bahan alami, memiliki nilai jual tinggi—baik di pasar lokal maupun dalam skala nasional. Banyak pelaku usaha rumahan yang menjadikan opor ayam sebagai menu utama katering, bisnis makanan siap saji, bahkan produk beku (frozen food) yang kini sangat diminati oleh konsumen urban yang sibuk.
Menurut data Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, sektor kuliner menyumbang hampir 40% dari total kontribusi ekonomi kreatif daerah. Di dalamnya, makanan tradisional Betawi memiliki posisi strategis sebagai identitas budaya ibu kota. Dengan pengemasan dan pemasaran yang tepat, opor ayam Betawi bisa menjadi ikon kuliner yang bersaing di pasar nasional maupun internasional.
Potensi ekonomi lainnya datang dari sektor pendukung. Misalnya, petani kelapa, peternak ayam kampung, hingga pemasok rempah lokal dapat merasakan efek domino dari berkembangnya industri kuliner berbasis tradisi ini. Apalagi, jika pelaku UMKM berkolaborasi dengan koperasi, platform digital, dan komunitas kuliner, maka dampaknya bisa lebih luas.
Tak hanya itu, opor ayam khas Betawi juga sangat berpotensi menjadi magnet wisata kuliner. Festival makanan Betawi, paket wisata tematik, hingga kelas memasak untuk wisatawan mancanegara bisa dikembangkan untuk memperluas dampak ekonomi langsung.
Indonesia adalah negeri dengan kekayaan kuliner yang luar biasa, dan di antara ratusan sajian tradisional, opor ayam khas Betawi menempati tempat istimewa. Lebih dari sekadar makanan, opor ayam Betawi adalah representasi budaya, identitas lokal, dan bukti nyata bagaimana warisan leluhur tetap hidup melalui rasa. Inilah beberapa alasan mengapa kita wajib mencoba makanan ini, minimal sekali seumur hidup.
Opor Ayam Khas Betawi Menyuguhkan Rasa Gurih Yang Mendalam, Hasil Perpaduan Sempurna Antara Santan Kental Dan Rempah-Rempah Tradisional. Seperti kemiri, kunyit, jahe, dan serai. Dibandingkan dengan opor dari daerah lain, versi Betawi dikenal memiliki kuah yang lebih kental dan aroma yang lebih tajam. Rasanya tidak berlebihan, namun menyentuh semua titik selera—gurih, sedikit manis, dan sangat memuaskan. Ini bukan sekadar makanan, tapi pengalaman rasa.
Mencicipi opor ayam Betawi berarti ikut menjaga warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun. Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner global, mencintai masakan lokal adalah bentuk penghargaan terhadap jati diri bangsa. Setiap suapan opor membawa cerita tentang rumah, keluarga, dan tradisi Betawi yang hangat dan bersahaja.
Tidak seperti makanan olahan modern yang penuh pengawet, opor ayam Betawi dimasak dengan bahan-bahan segar dan alami. Santan dari kelapa tua, ayam kampung, dan rempah-rempah asli Indonesia menjadikannya pilihan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi. Ayam kampung lebih rendah lemak dan kaya protein, sementara rempah-rempahnya mengandung berbagai manfaat kesehatan, seperti antioksidan dan anti-inflamasi Kuliner Opor.