Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis
Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis

Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis

Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis
Hipotermia Kondisi Medis Suhu Tubuh Menurun Secara Drastis

Hipotermia Adalah Kondisi Medis Serius Yang Terjadi Ketika Suhu Tubuh Seseorang Menurun Secara Drastis Hingga Di Bawah 35 Derajat Celsius. Tubuh manusia normalnya menjaga suhu internal sekitar 36,5–37,5 derajat Celsius agar organ-organ vital dapat berfungsi dengan baik. Ketika suhu tubuh turun di bawah ambang tersebut. Sistem tubuh mulai kehilangan kemampuan untuk bekerja secara optimal. Umumnya terjadi akibat paparan suhu dingin dalam waktu lama seperti saat berada di pegunungan, terjebak hujan. Atau berada di lingkungan berangin dan basah tanpa perlindungan yang memadai. Risiko meningkat pada anak-anak, lansia atau mereka yang kelelahan dan kekurangan energi.

Gejala Hipotermia bervariasi tergantung tingkat keparahannya. Pada tahap awal penderita akan mengalami menggigil hebat, kulit pucat, bibir membiru serta sulit bicara atau bergerak. Seiring menurunnya suhu tubuh kemampuan berpikir akan menurun. Penderita menjadi bingung, mengantuk bahkan bisa kehilangan kesadaran. Dalam kondisi yang lebih parah jantung dan sistem pernapasan bisa melambat secara drastis. Yang berisiko menyebabkan kematian jika tidak segera di tangani. Salah satu bahaya hipotermia adalah banyak orang tidak menyadari kondisinya karena merasa hanya kedinginan biasa. Padahal tubuhnya sudah dalam kondisi darurat.

Penanganan harus di lakukan dengan cepat dan tepat. Langkah pertama adalah menghangatkan tubuh korban secara perlahan. Di mulai dengan memindahkannya ke tempat hangat dan melepas pakaian basah. Gunakan selimut, pakaian kering atau bahkan panas tubuh orang lain untuk membantu menghangatkan. Jangan memberikan minuman panas langsung jika korban tidak sadar. Dan hindari memijat tubuh terlalu keras karena dapat mengganggu irama jantung. Dalam kasus berat korban perlu segera di bawa ke fasilitas medis untuk mendapatkan perawatan lanjutan seperti infus hangat atau alat penghangat khusus.

Penyebab Dari Hipotermia

Hipotermia terjadi saat tubuh tidak panas lebih cepat daripada kemampuannya untuk memproduksi panas. Yang menyebabkan suhu inti tubuh turun secara drastis. Penyebab Dari Hipotermia adalah paparan suhu dingin dalam waktu yang lama. Baik di lingkungan luar ruangan maupun dalam ruangan yang tidak memiliki pemanas. Kondisi seperti angin kencang, hujan atau pakaian yang basah dapat mempercepat proses kehilangan panas tubuh. Ketika tubuh basah di suhu rendah perpindahan panas berlangsung lebih cepat di bandingkan saat tubuh kering. Sehingga risiko mengalami hipotermia meningkat secara signifikan bahkan dalam suhu yang tidak terlalu ekstrem.

Selain cuaca dingin juga dapat di sebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Yang memperlemah kemampuan tubuh dalam menjaga suhu internal. Misalnya kelelahan ekstrem dapat menurunkan produksi panas dari otot sehingga tubuh lebih mudah mendingin. Orang yang kurang gizi atau tidak memiliki cukup lemak tubuh seperti bayi atau orang dengan gangguan makan juga lebih rentan terhadap hipotermia. Selain itu penggunaan alkohol atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan mempercepat hilangnya panas dari tubuh. Sekaligus menurunkan kesadaran sehingga korban tidak menyadari sedang dalam bahaya. Orang dengan gangguan mental atau demensia juga berisiko tinggi karena bisa salah menilai suhu lingkungan.

Hipotermia juga seringkali terjadi dalam situasi darurat atau kecelakaan. Seperti tenggelam di air dingin, kecelakaan di pegunungan atau saat bencana alam. Dalam kasus seperti ini korban seringkali terjebak dalam kondisi tanpa perlindungan, pakaian basah. Atau tidak mampu bergerak untuk menghasilkan panas. Kurangnya kesiapan dan peralatan yang memadai seperti pakaian tahan air atau perlengkapan darurat juga turut menjadi penyebab tidak langsung. Oleh karena itu penting untuk memahami berbagai pemicu hipotermia agar dapat mencegahnya. Terutama saat beraktivitas di alam terbuka atau dalam kondisi cuaca buruk.

Gejala Kondisi Medis Ketika Suhu Tubuh Menurun

Ketika suhu tubuh menurun drastis dari batas normalnya. Tubuh mulai menunjukkan berbagai gejala yang menandakan adanya gangguan pada sistem kerja internal. Gejala Kondisi Medis Ketika Suhu Tubuh Menurun yang paling umum muncul adalah menggigil hebat. Sebagai respons alami tubuh untuk menghasilkan panas melalui gerakan otot cepat. Selain itu kulit akan tampak pucat dan terasa dingin saat di sentuh, bibir mulai membiru dan jari-jari tangan atau kaki menjadi kaku. Kondisi ini juga mempengaruhi sistem saraf sehingga penderitanya mulai mengalami kesulitan bicara, konsentrasi menurun. Serta gerakan tubuh yang melambat atau tidak terkoordinasi dengan baik.

Seiring suhu tubuh terus menurun gejala akan berkembang menjadi lebih serius. Kebingungan, mengantuk berlebihan hingga kehilangan kesadaran. Adalah tanda-tanda bahwa otak sudah mulai terganggu akibat suhu tubuh rendah. Detak jantung dan napas akan melambat dan dalam kondisi yang ekstrem bisa menyebabkan irama jantung tidak normal aritmia. Pada tahap lanjut ini tubuh tidak lagi menggigil karena kemampuan tubuh untuk merespons dingin sudah melemah. Banyak korban hipotermia berat yang terlihat seperti sedang tertidur. Padahal sebenarnya sedang dalam kondisi gawat darurat yang bisa mengancam nyawa.

Penting untuk mengenali gejala-gejala ini sejak awal. Terutama saat berada di lingkungan dingin atau setelah terkena air hujan, salju atau angin kencang. Deteksi dini dan pertolongan cepat sangat krusial agar kondisi tidak berkembang menjadi hipotermia berat. Langkah seperti membawa korban ke tempat hangat, melepas pakaian basah. Serta memberi minuman hangat jika korban sadar bisa sangat membantu proses pemulihan. Karena gejala awalnya seringkali di anggap sepele banyak orang tidak menyadari bahayanya hingga terlambat. Oleh karena itu edukasi tentang gejala penurunan suhu tubuh perlu terus di sebarkan.

Cara Pencegahan Hipotermia

Cara Pencegahan Hipotermia di mulai dengan perlindungan tubuh dari paparan dingin. Terutama saat berada di lingkungan bersuhu rendah atau lembap. Gunakan pakaian berlapis yang terdiri dari bahan penyerap keringat di bagian dalam. Lapisan penghangat di tengah dan lapisan luar tahan air serta angin. Hindari penggunaan pakaian berbahan katun saat berada di alam terbuka karena katun menyerap air dan sulit kering. Sarung tangan, penutup kepala, kaus kaki hangat dan sepatu tahan air juga penting untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. 

Selain pakaian yang sesuai pengaturan aktivitas fisik dan pola makan juga berperan penting dalam mencegah hipotermia. Ketika beraktivitas di cuaca dingin usahakan tetap bergerak untuk menghasilkan panas tubuh. Namun jangan sampai kelelahan karena tubuh yang lelah lebih cepat kehilangan panas. Konsumsi makanan tinggi kalori dan minum cukup cairan terutama minuman hangat agar metabolisme tubuh tetap aktif. Hindari minuman beralkohol karena dapat mempercepat pelebaran pembuluh darah dan mempercepat hilangnya panas dari tubuh. 

Pencegahan juga bisa di lakukan dengan perencanaan yang matang sebelum melakukan perjalanan. Atau kegiatan di luar ruangan terutama di musim dingin. Periksa prakiraan cuaca, siapkan rencana cadangan dan beri tahu orang lain tentang rute perjalanan yang akan di tempuh. Jangan pernah meremehkan perubahan cuaca yang tiba-tiba terutama di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Dalam kondisi darurat segera cari tempat berlindung dan ganti pakaian basah dengan yang kering. Dengan persiapan yang baik dan pengetahuan tentang resiko. Kita bisa melindungi diri sendiri dan orang lain dari bahaya Hipotermia.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait