
Brand Louis Vuitton Di Kenal Sebagi Item Fashion Para Sosialita
Brand Louis Vuitton Berdiri Sebagai Ikon Yang Melampaui Tren Dan
Achraf Hakimi Meniti Karier Di Akademi Real Madrid Ia Memulai Debut Profesional Bersama Tim Utama Los Blancos Pada 2017. Namun kesulitan bersaing di skuad utama membuatnya dipinjamkan ke Borussia Dortmund.
Di Bundesliga, namanya mulai dikenal luas. Bersama Dortmund, Hakimi menunjukkan potensi besarnya sebagai bek kanan yang tak hanya solid dalam bertahan, tapi juga piawai membantu serangan. Dalam dua musim, ia mencetak 7 gol dan 10 assist di liga — angka yang mencengangkan bagi seorang bek.
Bersinar di Inter Milan
Pada 2020, Hakimi hijrah ke Inter Milan. Di bawah asuhan Antonio Conte, ia memainkan peran vital dalam formasi 3-5-2 sebagai wing-back kanan. Hasilnya? Inter meraih gelar Serie A musim 2020/2021, mengakhiri dominasi Juventus selama sembilan tahun.
Kontribusinya bukan hanya soal kecepatan, tapi juga kecerdasan taktik. Ia tahu kapan harus naik menyerang dan kapan harus menutup ruang di lini belakang. Hal ini membuat PSG tertarik dan akhirnya merekrutnya dengan mahar sekitar €68 juta Achraf Hakimi.
PSG: Menjadi Senjata Rahasia
Bersama PSG, Hakimi berkembang menjadi pemain yang sangat krusial. Bermain di skuad bertabur bintang seperti Kylian Mbappé, Neymar, dan Lionel Messi (saat masih di klub), Hakimi tak tenggelam. Justru, ia menjadi salah satu motor serangan utama tim dari sisi kanan.
Musim 2024–2025 menjadi tonggak penting dalam kariernya. Dalam final Liga Champions melawan Inter Milan, Hakimi mencetak gol pembuka dalam kemenangan 5-0 PSG — gelar pertama mereka di kompetisi tertinggi Eropa. Kiprah ini menegaskan peran strategis Hakimi dalam keberhasilan tim. Julukan “mesin serangan” bukan tanpa alasan. Hakimi bukan sekadar membantu serangan, tapi ia adalah bagian integral dari skema ofensif PSG Achraf Hakimi.
Tak hanya dikenal karena kecepatan dan kontribusinya di lapangan, Achraf Hakimi juga memiliki daya tarik lain yang Membuatnya Dicintai Oleh Para Penggemar: kepribadian yang rendah hati dan hubungannya yang hangat dengan fans. Baik di Maroko, Prancis, maupun penggemar internasional, Hakimi menunjukkan bahwa ia bukan hanya bintang lapangan, tetapi juga pribadi yang dekat dengan masyarakat.
Sebagai pemain keturunan Maroko yang besar di Spanyol dan kini bermain di salah satu klub terbesar dunia, PSG, Hakimi memiliki basis penggemar lintas budaya yang luas. Ia kerap menunjukkan rasa bangga terhadap identitasnya. Saat membela timnas Maroko di Piala Dunia 2022, ia merayakan kemenangan dengan sujud syukur dan pelukan bersama ibunya momen ini viral dan membuat jutaan orang tersentuh. Sikap ini menunjukkan betapa ia menghormati keluarganya dan akar budayanya, sesuatu yang membuatnya relatable bagi banyak fans.
Di PSG, Hakimi juga aktif berinteraksi dengan fans melalui media sosial. Ia sering membagikan momen latihan, foto pertandingan, dan sesekali pesan-pesan positif yang membangun kedekatan emosional dengan para pengikutnya. Ia tidak menempatkan dirinya di atas para fans, melainkan mengajak mereka menjadi bagian dari perjalanannya. Hal ini menciptakan loyalitas dan rasa bangga tersendiri bagi para pendukungnya.
Hakimi juga kerap terlibat dalam kegiatan sosial dan kampanye amal, baik bersama klub maupun secara pribadi. Ini memperkuat citranya sebagai atlet yang tidak hanya peduli pada kemenangan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat. Banyak fans muda yang menjadikannya panutan, bukan hanya karena keterampilannya, tetapi karena sikap dan nilai-nilai yang ia tunjukkan di luar lapangan. Lebih dari itu, Hakimi adalah sosok yang inspiratif bagi generasi muda Muslim di seluruh dunia.
Sejak bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada tahun 2021, Achraf Hakimi Langsung Menunjukkan Bahwa Ia Bukan Sekadar Pemain Bertahan Biasa. Di klub raksasa Prancis ini, Hakimi menjelma menjadi “senjata rahasia” yang kerap menjadi pembeda dalam pertandingan penting. Ia memberikan dimensi baru dalam permainan PSG — memadukan kecepatan, teknik, dan kecerdasan taktis untuk mendobrak pertahanan lawan dari sisi sayap.
Dalam sistem permainan PSG yang sering menekankan dominasi bola dan serangan cepat, Hakimi sangat cocok. Ia beroperasi di sisi kanan dengan peran ganda: sebagai bek dan juga sebagai playmaker tambahan. Berkat kecepatan sprint-nya yang mencapai lebih dari 35 km/jam, ia mampu melakukan overlap tajam, menyusuri sisi kanan lapangan dalam waktu singkat, dan memberi tekanan konstan kepada lini belakang lawan.
Yang membuat Hakimi istimewa adalah kemampuannya membaca situasi. Ia tidak hanya naik sembarangan, tetapi tahu kapan harus menyerang dan kapan harus mundur menjaga pertahanan. Keputusan-keputusan tepat inilah yang menjadikannya aset tak ternilai bagi pelatih PSG. Bahkan saat pemain-pemain depan seperti Mbappé dijaga ketat, Hakimi kerap menjadi pemecah kebuntuan melalui umpan silang, tembakan jarak jauh, atau kombinasi cepat di sisi kanan.
Musim 2024–2025 menjadi bukti nyata kontribusi besarnya. Dalam perjalanan PSG menuju final Liga Champions, Hakimi berperan penting dalam sejumlah kemenangan krusial, baik melalui assist maupun gol langsung. Puncaknya terjadi di final saat PSG mengalahkan Inter Milan 5-0, dan Hakimi mencetak gol pembuka — momen yang menjadikannya pahlawan dalam sejarah klub. Meskipun tidak selalu mendapat sorotan seperti para pemain depan, Hakimi justru sering kali menjadi penentu arah permainan. Dalam pertandingan-pertandingan besar, pergerakan dan kontribusinya dari belakang menjadi “kejutan” yang tak diantisipasi lawan.
Achraf Hakimi adalah Contoh Nyata Bagaimana Bakat, Kerja Keras, Dan Disiplin Dapat Membawa Seorang Pemain Ke Puncak Kesuksesan Di Dunia Sepak Bola. Lahir di Madrid dari keluarga Maroko, Hakimi memulai perjalanannya dari akademi Real Madrid. Meski tumbuh di tengah tekanan persaingan yang ketat, ia berhasil menonjol berkat kecepatan, teknik, dan pemahaman taktik yang luar biasa sejak usia muda.
Kesuksesannya mulai terlihat saat dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada musim 2018–2020. Di Bundesliga, ia berkembang pesat, membuktikan dirinya sebagai bek sayap modern yang bisa menyerang dan bertahan sama baiknya. Ia mencatatkan 7 gol dan 10 assist hanya dalam dua musim — angka yang luar biasa untuk seorang pemain bertahan. Performa ini menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Puncak pertamanya datang saat bergabung dengan Inter Milan pada 2020. Di bawah pelatih Antonio Conte, Hakimi menjadi bagian kunci dalam formasi 3-5-2 yang membawa Inter meraih gelar Serie A musim 2020/2021. Ini adalah gelar pertama Inter sejak 2010 dan menandai berakhirnya dominasi Juventus di Italia. Kontribusi Hakimi di sisi kanan sangat vital dalam pencapaian ini.
Kesuksesan berikutnya datang ketika ia bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG) pada 2021. Di PSG, ia naik level sebagai pemain kelas dunia. Ia bermain di liga yang lebih kompetitif, bersama bintang-bintang besar seperti Mbappé, Messi, dan Neymar. Meskipun penuh tekanan, Hakimi tetap tampil konsisten. Ia menjadi andalan pelatih dalam skema menyerang dan terus berkembang sebagai pemain serba bisa Achraf Hakimi.