Sherly Tjoanda Adalah Seorang Politisi Dan Pengusaha Indonesia Yang Lahir Pada 8 Agustus 1982 Di Ambon, Maluku. Ia merupakan putri dari Paulus Tjoanda dan Maria Margaretha Liem, dan memiliki latar belakang keturunan Tionghoa. Sherly menempuh pendidikan sarjana di Universitas Kristen Petra, Surabaya, dengan fokus pada Manajemen Bisnis Internasional, kemudian melanjutkan studi magister di Inholland University of Applied Sciences, Belanda.
Pada 28 Mei 2005, Sherly Tjoanda menikah dengan Benny Laos, seorang pengusaha dan mantan Bupati Pulau Morotai. Pasangan ini dikaruniai tiga anak: Edbert (lahir 11 Maret 2006), Edelyn (lahir 18 April 2007), dan Edrick (lahir 8 Juli 2009).
Sebelum terjun ke dunia politik, Sherly Tjoanda aktif dalam berbagai organisasi sosial. Ia menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Pulau Morotai periode 2017–2022 dan memimpin Yayasan Bela Peduli yang fokus pada bantuan sosial bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu. Selain itu, Sherly juga terlibat dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Direktur di PT Bela Group, perusahaan yang didirikannya bersama sang suami.
Karier politik Sherly dimulai setelah tragedi yang menimpa suaminya, Benny Laos, yang meninggal dalam kecelakaan kapal cepat pada 12 Oktober 2024. Pasca kejadian tersebut, koalisi delapan partai politik—termasuk NasDem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI, dan Partai Buruh—mengusung Sherly sebagai calon gubernur Maluku Utara, berpasangan dengan Sarbin Sehe sebagai wakilnya. Dalam pemilihan, pasangan ini berhasil meraih 50,73% suara, mengalahkan kandidat lainnya. Sherly kemudian dilantik sebagai Gubernur Maluku Utara pada 20 Februari 2025, menjadikannya gubernur perempuan pertama di provinsi tersebut.
Sebagai gubernur, Sherly berkomitmen melanjutkan visi mendiang suaminya, terutama dalam bidang pendidikan gratis dan layanan kesehatan yang terjangkau dengan fasilitas memadai
Perjalanan Karirnya
Sherly Tjoanda adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Maluku. Utara, dilantik pada 20 Februari 2025. Ia lahir pada 8 Agustus 1982 di Ambon, Maluku, dan menyelesaikan pendidikan sarjana di. Universitas Kristen Petra Surabaya dengan jurusan Manajemen Bisnis Internasional. Sherly kemudian melanjutkan studi double degree di Inholland University. Belanda, lulus pada tahun 2004Perjalanan Karirnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sherly aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan bisnis. Ia menjabat sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli. Sebuah organisasi yang fokus pada bantuan sosial bagi anak yatim dan masyarakat kurang mampu. Selain itu, Sherly terlibat dalam Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dan menjabat sebagai Direktur di PT Bela Group. Perusahaan yang didirikannya bersama suaminya, Benny Laos.
Perjalanan karier politik Sherly dimulai setelah suaminya, Benny Laos, meninggal dalam kecelakaan kapal cepat pada 12 Oktober 2024. Pasca kejadian tersebut, koalisi delapan partai politik—termasuk NasDem, PKB, Demokrat, PAN, PPP, Gelora, PSI. Dan Partai Buruh—mengusung Sherly sebagai calon gubernur Maluku Utara, berpasangan dengan Sarbin Sehe sebagai wakilnya. Dalam pemilihan, pasangan ini berhasil meraih 50,73% suara, mengalahkan kandidat lainnya. Sherly kemudian dilantik sebagai Gubernur Maluku Utara pada 20 Februari 2025. Menjadikannya gubernur perempuan pertama di provinsi tersebut.
Sebagai gubernur, Sherly berkomitmen melanjutkan visi mendiang suaminya. Terutama dalam bidang pendidikan gratis dan layanan kesehatan yang terjangkau dengan fasilitas memadai. Keberhasilannya dalam politik tidak hanya mencatatkan sejarah sebagai gubernur perempuan pertama di Maluku Utara. Tetapi juga menunjukkan dedikasi dan semangatnya dalam melayani masyarakat.
Di luar aktivitas politik dan sosial, Sherly aktif di media sosial, khususnya Instagram dengan akun @s_tjo. Di mana ia berbagi berbagai kegiatan dan momen pribadinya.
Pendidikan Dan Karier Awal
Sherly menempuh pendidikan sarjana di Universitas Kristen Petra, Surabaya, dengan jurusan Manajemen Bisnis Internasional. Ia kemudian melanjutkan program double degree di Inholland University, Belanda, dan lulus pada tahun 2004 Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sherly bersama suaminya, Benny Laos, mendirikan PT Bela Group, di mana ia menjabat sebagai Direktur. Selain itu, Sherly aktif dalam kegiatan sosial sebagai Ketua Yayasan Bela Peduli, yang fokus pada bantuan bagi anak-anak yatim dan masyarakat kurang mampuPendidikan Dan Karier Awal.
Peran dalam Organisasi Sosial dan Pemerintahan
Sherly memiliki peran penting dalam berbagai organisasi. Ia menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Pulau Morotai periode 2017–2022, Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Maluku Utara periode 2022–2027, dan aktif dalam Dewan Kerajinan Nasional, di mana ia menjadi mentor bagi banyak UMKM dalam usaha kerajinan.
Karier Politik dan Prestasi
Setelah suaminya, Benny Laos, meninggal dalam kecelakaan kapal pada Oktober 2024. Sherly diusung oleh koalisi delapan partai politik untuk maju sebagai calon gubernur Maluku Utara. Dalam pemilihan, pasangan Sherly-Sarbin berhasil meraih 50,69% suara. Menjadikannya gubernur perempuan pertama di provinsi tersebut. Selain itu, Sherly juga mencatatkan diri sebagai gubernur terkaya di Indonesia di antara 33 gubernur yang baru dilantik.
Sebagai gubernur, Sherly berkomitmen untuk melanjutkan visi mendiang suaminya. Terutama dalam bidang pendidikan gratis dan layanan kesehatan yang terjangkau dengan fasilitas memadai. Keberhasilannya dalam politik tidak hanya mencatatkan sejarah sebagai gubernur perempuan pertama di Maluku Utara, tetapi juga menunjukkan dedikasi dan semangatnya dalam melayani masyarakat.
Komitmen Dan Dedikasi Sherly Tjoanda
Sherly Tjoanda menempuh jenjang pendidikan yang cukup gemilang, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ia memulai pendidikan dasarnya di kota kelahirannya, Ambon, Maluku, sebelum melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama dan atas di kota Surabaya, Jawa Timur. Sejak usia remaja, Sherly dikenal sebagai siswa yang aktif dan berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler. Ketekunannya dalam belajar menjadi modal utama dalam membangun kariernya di masa depanKomitmen Dan Dedikasi Sherly Tjoanda.
Setelah lulus SMA, Sherly melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Kristen Petra, Surabaya, mengambil jurusan Manajemen Bisnis Internasional. Di bangku kuliah, ia menunjukkan ketertarikan yang besar dalam dunia bisnis dan kepemimpinan, yang kemudian mengarahkannya pada aktivitas organisasi dan magang di beberapa perusahaan nasional. Di kampus, Sherly termasuk mahasiswa yang menonjol, baik secara akademik maupun sosial. Ia aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan seminar-seminar bisnis yang memperluas wawasannya.
Tak puas hanya dengan gelar sarjana, Sherly melanjutkan studi ke luar negeri. Ia mengikuti program double degree di Inholland University of Applied Sciences di Belanda, salah satu universitas terkemuka di bidang bisnis dan manajemen di Eropa. Di sana, ia memperdalam pemahamannya tentang manajemen global dan strategi bisnis internasional. Pengalaman belajar di luar negeri ini membentuk pola pikir global dan memperkuat kemampuan komunikasi serta kepemimpinannya di kancah internasional.
Lulus dari Inholland University pada tahun 2004, Sherly kembali ke Indonesia dengan bekal ilmu dan pengalaman yang matang. Pendidikan yang ia tempuh tidak hanya memberikan gelar akademis, tetapi juga memperkuat fondasi nilai-nilai integritas, tanggung jawab, dan kerja keras yang kemudian ia terapkan dalam dunia usaha dan politik. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan beragam, Sherly mampu memimpin dan menginspirasi banyak orang, serta menjawab tantangan dalam dunia politik dan sosial dengan pendekatan yang strategis dan berbasis pengetahuan Sherly Tjoanda.
